Sejarah Sepeda Lowrider
Sepeda kastem yang
biasa dikenal oleh masyarakat indonesia yaitu sepeda lowrider. Dengan
gaya sepedanya nyentrik nan unik dan memiliki ciri khas tersendiri,
membuat orang orang disekitarnya melirik dan senyum setelah melihat
sepeda tersebut. kamipun sering mendengar pada saat kita gowes
ditengah-tengah kampung, anak-anak kecil yang melihat kami berteriak
“sepeda GTA”, “sepedanya lucu” dan sebagainya. Alhamdulillah sejauh ini
mereka merespon baik tentang sepeda kami. Sebenarnya kata yang tepat
sepeda seperti ini adalah sepeda kustom, dimana sebuah sepeda seperti
lowrider 20, cruiser, chopper, limo, boardtrack dan klunkerz yang sudah
dimodifikasi ringan hingga ekstrim.
Sedangkan lowrider itu adalah gaya modifikasi sepeda dengan ciri khas chrome, cat mengkilap, stang apehanger, ceper, dan memiliki jari-jari rapat. Tetapi di indonesia kata 'lowrider' menjadi sepeda unik akan modifikasinya yang termasuk didalamnya yaitu under20, lowrider 20, cruiser, chopper, limo, boardtrack dan klunkerz *untuk lebih jelas baca artikelnya di >> sini. namun demikian kata lowrider menjadi salah satu jenis sepeda yang ada selain sepeda ontel, sepeda bmx, sepeda mini, sepeda gunung & sepeda balap. Itu tidak masalah karena kata lowrider sendiri sudah di kenal banyak oleh masyarakat indonesia. Itulah sepeda lowrider pada saat ini, bagaimana sejarahnya? Tenang saya akan membahasnya sejarah sepeda ini dan perkembangannya.
Sepeda beach cruiser sudah ada sekitar tahun 1924-1929, bentuk sepedanya diadopsi dari motor di era tersebut seperti adanya tangki di rainbow sepeda. tetapi rata-rata sepeda keluaran tahun tersebut masih memakai ban ukuran 28(ontel) dan terbilang barang mewah pada era tersebut. menurut informasi yang saya dapat ada beberapa merk sepeda salah satunya yang terkenal yaitu 1924 Indian Motorcycle Co Motobike model 151, 1929 Elgin Cardinal ‘Motobike’ (Sears & Roebuck) dan 1930 Excelsior Triumph ‘motobike’. Ditahun 1933 setelah melesu penjualan motor Excelsior yang merupakan unit usaha dari produsen sepeda Schwinn pada akhir era 1920, Produsen sepeda Schwinn memproduksi cruiser bernama The Schwinn B-10E Motorbike. Itu merupakan sebuah sepeda yang mengadopsi dari motor excelsior tanpa menggunakan mesin bermotor. Mereka merevisi nama dan mendesain ulang sepeda The Schwinn B-10E Motorbike di tahun 1934 diganti dengan nama Schwinn Aero Cycle dengan memakai ban donat (berukuran 26x2.125), tangki bensin seperti motor, & spakbor. karena itu di era tahun 1930-1940 mulai muncul produsen sepeda seperti Roadmaster, Columbia, Shelby, Monark, Huffy dll sebagai pesaing baru Schwinn. sampai ada beberapa produsen yang menciptakan sepeda 'Limited Edition' seperti sepeda bertema Donald Duck yang diproduksi oleh Shelby dan Hopalong Cassidy yang diproduksi oleh produsen sepeda Rollfast bertema seperti Cowboy.
Singkat cerita, muncul
lah budaya sepeda kastem, budaya ini memang sudah ada sejak tahun 1958
dikarenakan pada tahun itu sedang tren film 'Wild One' dibintangi oleh
Marlon Brando. yang isi filmnya menceritakan bikers dengan memakai stang
tipe 'Apehanger' yaitu stang yang menjulang tinggi di motornya, kesan
berandal seperti geng motor melekat padanya, tapi menurut anak muda di
zaman tersebut memakai stang 'Apehanger' adalah sangat keren. Jadilah
mereka mengkastem stang sepeda tipe beach cruisernya dengan stang-stang
apehanger.
Sedangkan lowrider itu adalah gaya modifikasi sepeda dengan ciri khas chrome, cat mengkilap, stang apehanger, ceper, dan memiliki jari-jari rapat. Tetapi di indonesia kata 'lowrider' menjadi sepeda unik akan modifikasinya yang termasuk didalamnya yaitu under20, lowrider 20, cruiser, chopper, limo, boardtrack dan klunkerz *untuk lebih jelas baca artikelnya di >> sini. namun demikian kata lowrider menjadi salah satu jenis sepeda yang ada selain sepeda ontel, sepeda bmx, sepeda mini, sepeda gunung & sepeda balap. Itu tidak masalah karena kata lowrider sendiri sudah di kenal banyak oleh masyarakat indonesia. Itulah sepeda lowrider pada saat ini, bagaimana sejarahnya? Tenang saya akan membahasnya sejarah sepeda ini dan perkembangannya.
Sepeda beach cruiser sudah ada sekitar tahun 1924-1929, bentuk sepedanya diadopsi dari motor di era tersebut seperti adanya tangki di rainbow sepeda. tetapi rata-rata sepeda keluaran tahun tersebut masih memakai ban ukuran 28(ontel) dan terbilang barang mewah pada era tersebut. menurut informasi yang saya dapat ada beberapa merk sepeda salah satunya yang terkenal yaitu 1924 Indian Motorcycle Co Motobike model 151, 1929 Elgin Cardinal ‘Motobike’ (Sears & Roebuck) dan 1930 Excelsior Triumph ‘motobike’. Ditahun 1933 setelah melesu penjualan motor Excelsior yang merupakan unit usaha dari produsen sepeda Schwinn pada akhir era 1920, Produsen sepeda Schwinn memproduksi cruiser bernama The Schwinn B-10E Motorbike. Itu merupakan sebuah sepeda yang mengadopsi dari motor excelsior tanpa menggunakan mesin bermotor. Mereka merevisi nama dan mendesain ulang sepeda The Schwinn B-10E Motorbike di tahun 1934 diganti dengan nama Schwinn Aero Cycle dengan memakai ban donat (berukuran 26x2.125), tangki bensin seperti motor, & spakbor. karena itu di era tahun 1930-1940 mulai muncul produsen sepeda seperti Roadmaster, Columbia, Shelby, Monark, Huffy dll sebagai pesaing baru Schwinn. sampai ada beberapa produsen yang menciptakan sepeda 'Limited Edition' seperti sepeda bertema Donald Duck yang diproduksi oleh Shelby dan Hopalong Cassidy yang diproduksi oleh produsen sepeda Rollfast bertema seperti Cowboy.

Hingga tahun 1967
sepeda tipe stingray sangat melekat di pemuda Amerika, hingga munculnya
produk aftermarket yang menjual berbagai aksesoris mulai dari sisibar
yang menjulang tinggi, spion, wheelie bars, ban semi slick, terompet,
tutup rantai berbentuk knalpot hingga berbagai macam motif banana seat.
karena itu berbagai produsen sepeda Amerika seperti Huffy, Rollfast,
Murray & Roadmaster yang merupakan pesaing berat Schwinn juga
memproduksi sepeda yang mirip stingray, sehingga orang Amerika menyebut
tipe sepeda tersebut tipe 'Stingray'. itu menjadi trademark seperti
'Aqua' di Indonesia. Dan tepat pada era tersebut mobil bergaya lowrider
sedang naik. Gaya lowrider ini menjadi pilihan dan cita rasa kaum
hispanik Amerika selain mobil aliran hotrod yang melekat pada musik
rockabilly dan rock n roll pada era tersebut. Mereka bergaya lowrider
dikarenakan ada ikatan emosional juga, karena dulunya setelah
berakhirnya perang dunia 2 mereka imigran Meksiko yang mulai masuk ke
Negara paman Sam ini. Dengan keahlian berkebun & bertani mereka bisa
berjuang dan bertahan hidup. Mereka hanya bisa membeli mobil bekas dan
murah di era tersebut. Mereka
pun membawa hasil pertaniannya menggunakan mobil keluaran chevrolet
yang didominasi oleh tipe sedan tersebut sampai mobil tersebut ceper
saking beratnya mengangkut hasil pertanian. Singkat cerita, pada saat
itu kondisi perekonomian Amerika naik, merekapun merasakannya dengan
status ekonomi mereka ikut naik juga. Mereka pun mulai merestorasi
mobil-mobil mereka dengan mengganti eksterior seperti pengelasan ulang,
melapisi cat-cat candy maupun metalik yang mengkilap, beberapa part
mobil dilapisi krom, memakai sistem hidrolik agar bisa diceperkan
ataupun standar sampai interior mereka juga di ganti.
Banyaknya penggemar
mobil lowrider yang membangun mobil lowrider dan seringnya mereka
berkeliling kota di sore maupun malam hari membuat anak-anak muda negeri
paman sam ini memiliki hasrat ingin mengendarai mobil tersebut karena
terlihat keren dan seksi. Dikarenakan kebijakan pemerintah Amerika pada
saat itu melarang pemuda yang berumur dibawah 18 tahun tuk mengendarai
mobil. Pada akhir dekade 1970, pemuda Amerika belum puas hasil
modifikasi George Barris, Para penggemar sepeda ini pun memacu
kreatifitas mereka dengan cara membengkokan fork mereka sehingga
menjadikan sepeda tersebut seperti mobil lowrider yang ceper dan keren. Sayang sekali mereka tidak mengembangkannya. karena
pada saat itu bicycle motorcross yang dikenal dengan sepeda BMX dengan
menggunakan sepeda stingray diadu di lintasan tanah sedang naik daun.
inilah awal mula sejarah sepeda BMX.
Setelah mati suri
beberapa tahun, pada era tahun 1990 awal seiring bekembangnya dan
menjamurnya komunitas mobil lowrider di Amerika mereka sering mengadakan
gathering di kalangan komunitas mobil lowrider tersebut. Maka
beberapa dari mereka mulai membangun kembali sepeda schwinn stingray
yang sangat terkenal pada era 1960an, mulai dari merestorasinya hingga
mengkustomkannya. Dan ternyata animo membangun sepeda schwinn stingray
di komunitas mobil lowrider ternyata banyak. Jadi setiap klub mobil
selalu ada yang membangun 1-2 sepeda schwinn stingraynya. Mereka pun
mengadakan kontes sepeda lowrider pertama kali yang dipromotori oleh
Lowriderbike Magazine sebuah majalah gaya hidup lowrider di Amerika
sana. Pada tahun 1993 sebuah gebrakan dari Dany Galves yang membuat
sebuah sepeda lowrider dengan membengkok kan springernya hingga ceper
bernama 'Claim Jumper'. yang biasa disebut juga O.G bent springer fork.
Di tahun yang sama
seorang freestyler bmx bernama Warren 'Wheel King' Wong berkontribusi
sangat besar atas pengembangan sepeda lowrider. beliau menciptakan
jari-jari sepeda yang revolusioner yaitu jari-jari sepeda yang rapat dan
jari-jari sepeda yang rapat bermotif kipas, itu merupakan ciri khas
dari mobil lowrider yang bisa di aplikasikan di sepeda. Saat ini beliau
bergabung dalam Lifestyle lowrider car club dan masih aktif dalam dunia
olahraga ekstrim seperti longboard dan bmx.
Di era tahun 2000
seorang builder warga negara Kanada yang bernama John Brain yang
tergabung dalam klub Chopaderos membuat sebuah mahakarya triple tree
fork untuk sepeda yang beraliran chopper. Triple tree fork yaitu fork
yang biasa diaplikasikan di motor chopper. Beliau juga lah yang membuat
jurnal tentang sejarah sepeda kastem dan menjadi editor di majalah Bike
'n' Rod Magazine. Sebuah jurnal yang membahas sepeda kustom dari profil
builder sepeda kustom, galeri sepeda, cerita beliau menghadiri FBI,
sebuah hajatan sepeda kustom di Belanda dan juga mengajari tips-tips
yang beliau miliki. jurnal yang beliau buat sebagai acuan pembelajaran
dan mencari inspirasi tuk kami yang baru bermain hobi tercinta ini
dibandingkan beliau yang sudah berkecimpung dan menjadi saksi sejarah
sepeda kustom selama 40 tahun. Beliau mengumpulkan data berupa brosur
sepeda, mencari pemberitaan di berbagai media pada saat itu, menggambar
ulang tren modifikasi sepeda pada era 1958-1967 bisa dibilang sangat
sulit, karena pada era tersebut minim di dokumentasikan hingga
berkesempatan bertemu sang legenda hidup kustom George Barris. Sampai
sekarang beliau masih aktif mengembangkan sepeda kustom dan tidak pelit
membagi cerita beliau dan informasi tentang sepeda kustom.
Sejarah Lowrider Di Indonesia
Diawal dekade 1970 sepeda seperti stingray yang dikenal di Indonesia dengan sepeda mini mulai masuk pasar indonesia sederet produsen seperti Marubenny, Phoniex, Senator, Raleigh, Top, Rightway, Fuji, Simking, Sanki, Subaki, Butterfly, Huffy, Murray, Monark, Columbia hingga Schwinn bersaing ketat merebut pasar sepeda mini tuk kalangan anak-anak di Indonesia. Populernya sepeda tipe ini pada era saat itu membuat almarhum mantan presiden Republik Indonesia Bapak Soeharto pun memilikinya dan juga sempat dipakai beberapa film Indonesia yang dibintangi almarhum Benyamin S dalam film Abunawas.
Sekitar tahun 1990
akhir beberapa pemuda Indonesia sudah ada yang memiliki dan mengendarai
sepeda lowrider ini. Mereka membelinya mau tidak mau harus impor
langsung dari Amerika maupun Australia. Karena pada era tersebut tuk
membangun sebuah sepeda lowrider dengan mencari batangan sepeda-sepeda
mini yang disebutkan sebelumnya sudah jarang ditemukan di toko-toko
sepeda. Menurut informasi yang didapat beberapa produsen tersebut ada
yang menutup usahanya ataupun menghentikan ekspansi produk tipe sepeda
stingray ke Indonesia disebabkan sudah melesunya penjualan sepeda tipe
tersebut. karena pada era itu sepeda bmx dan sepeda gunung merajai pasar
indonesia dan salah satu faktornya juga pada era itu dimana transisi
permainan tradisional khususnya sepeda ke era elektronik digital.
Pada era tahun 2000
merk-merk sepeda yang disebutkan sudah amat sangat jarang ditemui,
teman-teman senior kami mulai mencari sisa-sisa sepeda tersebut di era
kejayaannya itu, mereka bak bajak laut yang mendapatkan harta karun
berlimpah. Sampai sekarang pun merk-merk seperti Schwinn, Raleigh
menjadi incaran teman-teman restorer maupun kolektor. Karena merk
tersebut sudah jarang yang punya, memiliki nilai historis dan layak
dimiliki. Mereka membangun sepeda lowrider dengan cara mereka hunting ke
toko sepeda bekas, tukang peleburan besi tua sampai tukar informasi
dengan komunitas motor dan sepeda tua yang ada di masing-masing kota
besar di Indonesia. Dari hasil perjuangan dan kekompakan teman-teman
senior kami yang sudah mengenalkan lowrider ke publik dengan cara
mengadakan kontes sepeda lowrider, gathering hingga diliput ditelevisi
lokal, sekarang komunitas lowrider di Indonesia sudah banyak tersebar di
seluruh daerah Indonesia. Menurut data yang saya miliki sekarang
terdapat hampir kurang lebih 70 komunitas dan 2000 penggemar sepeda
lowrider tersebar dari pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan
Sulawesi.
ini tulisan saya, kamu kenapa main jiplak dan tanpa izin memblog ulang?
BalasHapus